D!perk0sa Oknum Polisi, Gadis 17 Tahun Bunuh Diri Nyemplung Kali
Seorang remaja putri berusia 17 tahun, Merisa Aulia Ervina, berusaha bunuh diri dengan melompat dari Jembatan I Barelang, Batang, Minggu sore (27/9). Nyawanya terselamatkan oleh warga yang kebetulan memancing ikan di sekitar jembatan tersebut.
Sampai kemarin (28/9), dia masih dirawat di RSUD Batam. Kondisinya lemah. Dia merasakan tubuhnya sakit dan dadanya sesak. “Saya diperkosa polisi,” katanya saat ditanya soal alasan bunuh diri.
Yang membuat dia nekat berbuat seperti itu, polisi yang biasa dia panggil Rio tersebut menolak mengakui perbuatan itu. Bahkan, lelaki tersebut mengancam melaporkan korban dengan tuduhan pencemaran nama baik jika melaporkan pemerkosaan itu. “Kamu nggak punya bukti. Kecuali, kamu hamil,” tutur korban menirukan ancaman polisi tersebut.
Meri, panggilan korban, menyatakan, perkenalan dengan Rio berawal ketika dirinya ditilang di Jalan Raya Aviari Jumat (18/9) pada pukul 21.00. Saat itu dia dibonceng rekannya, Oki. “Saya tidak pakai helm sehingga kena tilang. Teman saya (Oki, Red) diajak ke pos polisi Aviari,” ungkap dia.
Saat Oki dibawa ke pos polisi, Rio mengajaknya ngobrol. Dari obrolan itu, Meri setuju saja ketika lelaki tersebut mengajaknya jalan-jalan. Rio yang masih berseragam polisi dengan rompi hitam membonceng Meri dengan motor patroli. “Saya mau saja karena berpikir yang mengajak adalah polisi. Saya merasa aman,” ucap perempuan asal Batang, Pekalongan, Jawa Tengah, itu.
Awalnya, Meri dibawa ke tempat kos Rio. Namun, Meri hanya sampai di jalan depan kos. Sedangkan Rio masuk ke tempat kos, berganti pakaian sipil, dan menyimpan motor patroli itu. Saat kembali menjumpai Meri, polisi yang mengaku bertugas di Batam Kota tersebut mengendarai motor lain.
Ilustrasi, seorang oknum polisi yang mencabuli seorang gadis
Sampai kemarin (28/9), dia masih dirawat di RSUD Batam. Kondisinya lemah. Dia merasakan tubuhnya sakit dan dadanya sesak. “Saya diperkosa polisi,” katanya saat ditanya soal alasan bunuh diri.
Yang membuat dia nekat berbuat seperti itu, polisi yang biasa dia panggil Rio tersebut menolak mengakui perbuatan itu. Bahkan, lelaki tersebut mengancam melaporkan korban dengan tuduhan pencemaran nama baik jika melaporkan pemerkosaan itu. “Kamu nggak punya bukti. Kecuali, kamu hamil,” tutur korban menirukan ancaman polisi tersebut.
Meri, panggilan korban, menyatakan, perkenalan dengan Rio berawal ketika dirinya ditilang di Jalan Raya Aviari Jumat (18/9) pada pukul 21.00. Saat itu dia dibonceng rekannya, Oki. “Saya tidak pakai helm sehingga kena tilang. Teman saya (Oki, Red) diajak ke pos polisi Aviari,” ungkap dia.
Saat Oki dibawa ke pos polisi, Rio mengajaknya ngobrol. Dari obrolan itu, Meri setuju saja ketika lelaki tersebut mengajaknya jalan-jalan. Rio yang masih berseragam polisi dengan rompi hitam membonceng Meri dengan motor patroli. “Saya mau saja karena berpikir yang mengajak adalah polisi. Saya merasa aman,” ucap perempuan asal Batang, Pekalongan, Jawa Tengah, itu.
Awalnya, Meri dibawa ke tempat kos Rio. Namun, Meri hanya sampai di jalan depan kos. Sedangkan Rio masuk ke tempat kos, berganti pakaian sipil, dan menyimpan motor patroli itu. Saat kembali menjumpai Meri, polisi yang mengaku bertugas di Batam Kota tersebut mengendarai motor lain.
Dari tempat kos Rio di Aviari, Meri diajak ke Nagoya. Setelah berputar-putar di Nagoya, Rio singgah di salah satu hotel di kawasan Nagoya pada pukul 01.00. Meri tidak tahu nama hotel itu.
Tapi, dia menyatakan tahu lokasi tersebut. “Dia duluan masuk hotel, saya menunggu di jalan saja. Lalu, dia berkata menginap di hotel saja karena sudah malam,” ungkap lulusan SMA 1 Bandar tersebut.
Meri menyusul masuk ke hotel. Dia tidak takut karena Rio mempersilakan dirinya tidur di kamar dan si polisi akan tidur di luar. Namun, dalam kamar, Rio langsung mengunci pintu dan berbaring di ranjang. “Saya hanya duduk-duduk saja karena takut setelah pintu kamar dikunci,” ujar remaja bertubuh mungil itu.
Saat itulah Rio memaksanya berhubungan badan layaknya suami istri. Dia melawan, tapi kalah kuat. Setelah berhasil menodai korban, Rio tertidur. “Saya hanya duduk dan tidak tidur karena takut,” papar mantan karyawan minimarket Amin Sekupang itu.
Saat terbangun, Rio kembali memaksa korban berhubungan badan. Selanjutnya, pada pukul 05.00 keduanya keluar dari kamar hotel. Lelaki itu mengantar korban ke rumah temannya di Tiban Housing. (JPNN)
This post was written by: Franklin Manuel
Franklin Manuel is a professional blogger, web designer and front end web developer. Follow him on Twitter
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “D!perk0sa Oknum Polisi, Gadis 17 Tahun Bunuh Diri Nyemplung Kali”
Post a Comment